Pengaruh Budaya K-Pop terhadap Anak Remaja Masa Kini di Indonesia

Globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama. Menurut Selo Soemardjan. 

Sedangkan Korean Wave atau yang disebut Gelombang Korea adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan budaya Korea yang menyebar di Indonesia maupun di negara lain dalam bentuk drama, musik, riasan, kuliner, pakaian, dan lain-lain. dewa poker

Seiring berjalannya waktu, masyarakat di Indonesia semakin sering mendengarkan musik pop dari Korea atau yang disebut dengan K-pop (Korean Pop). Banyak pula band asal Korea yang terkenal di Indonesia contohnya BTS, Blackpink, NCT, Seventeen, Treasure, Twice, New Jeans dan Red Velvet. Bahkan mereka di datangkan ke Indonesia untuk menghibur para penggemarnya (kpopers) di sini.

Perkembangan teknologi semakin canggih, semakin banyak media sosial yang mempermudahkan remaja masa kini untuk mencari informasi terhadap idola mereka. Contohnya Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, dan lain lain. Dikutip dari Good Stats, Indonesia berada di peringkat pertama dengan jumlah fans Kpop terbanyak. Pada 2019, Twitter juga mengumumkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-3 di dunia yang paling sering men-tweet idol Kpop setelah Thailand dan Korea Selatan dengan 5.6 miliar tweet. Sangat banyak bukan? Kira kira apa saja ya dampak positif dan negatif terkait hal ini? Mari simak penjelasannya di bawah sini!

Berdasarkan data dari survei KIC bersama Zigi.id, 33.88% dari penggemar K-pop membeli merchandise contohnya album, photocard, poster, lightstick. Dan 32.61% dari mereka menonton konser idol/grup K-pop. Ini bisa membuat banyak penggemar K-pop terlalu boros.

Sebagian besar remaja sekarang yang merupakan penggemar K-pop menjadi lebih malas dan susah membagi waktu. Bahkan ada beberapa penggemar yang membela idola nya dengan cara yang salah sehingga menjadi berlebihan terhadap idola mereka. Selain bagi penggemarnya, K-pop juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat banyak orang di Indonesia suka mengejek satu sama lain atau yang disebut dengan haters. 

Namun, adanya K-pop di Indonesia juga membuat banyak dampak yang positif. Menurut survei yang dilakukan tirto.id ada 67.21% orang yang menjadikan K-pop sebagai penghilang stress dan 42.82% untuk orang yang mendapatkan teman baru sesama Kpopers.rtp live slot

Sebagian besar Kpopers terlalu fokus terhadap idola nya sehingga bisa mengurangi kenakalan remaja di Indonesia. Selain itu, K-pop bisa memotivasi banyak hal bagi masyarakat Indonesia melalui lagu yang mereka buat. Sebagian besar penggemar K-pop di Indonesia rela belajar bahasa asing seperti Bahasa Korea, Bahasa Inggris, bahkan Bahasa Jepang demi bisa mengerti apa yang idola mereka katakan. 

K-pop bisa menjadi lapangan pekerjaan untuk remaja masa kini, mereka bisa memperjual belikan merch ataupun tiket konser K-pop sehingga menghasilkan uang yang cukup besar. Hal ini tentunya menjadi salah satu dampak positif dari K-pop.

Setelah membaca artikel ini, kita bisa menyimpulkan bahwa globalisasi adalah alasan utama mengenai budaya K-pop yang masuk ke Indonesia. K-pop sangat bisa membawa dampak yang positif dan negatif. Jadi, remaja masa kini harus lebih pintar memilah hal yang positif untuk diikuti dan tidak. Kita sangat boleh untuk mempelajari budaya Korea tetapi kita juga harus mempertahankan budaya lokal Indonesia agar tidak hilang dan bisa lebih terkenal di dunia luar. rtp dewapoker

Comments

Popular posts from this blog

Campur Kode Di Kalangan Penggemar K-Pop Di Media Sosial

5 Red Flag Korea Selatan, Tak Seindah Drama Korea

NewJeans Cetak Sejarah di MAMA 2023